"Jangan mengumpan bola hotu (mati)"
"Kami akan tetap semangat walaupun tahun ini bantuan dalam bentuk dana berkurang, tidak seperti tahun kemarin senilai Rp. 10.000.000 dan tahun ini hanya Rp. 7.500.000, tetapi bantuan material berupa sembako disiapkan, yang langsung dirasakan masyarakat sekitar Pesantren".
Selanjutnya, kehadiran para tokoh Masyarakat, dari Kabupaten, Desa, Dusun, dan Para Imam adalah Rahmat dari Allah, karena selama ini, atau tahun - tahun sebelumnya tidak pernah terjadi.
Mengurai kisah Ustadz dan Santrinya, "siapakah yang paling bahagia?" Mereka adalah yang sudah meninggal jasadnya tetapi kebaikannya terus hidup, terus dikenang, dan ini semoga terjadi kepada Baznas yang tidak pernah menolak proposal yang membutuhkan.
Hal ini disampaikan ketua Panitia Hari santri Nasional Tingkat Kabupaten, Ust.Alham rajab El mattar.S.Pdi.M.Pdi. Saat membawakan sambutannya (17/10/25). Putra Bonerate itu kembali menjelaskan bahwa, puncak Hari Santri Nasional tanggal 22 Oktober akan dilakukan di Pondok Pesantren Peradaban. Babussalam.
Sementara itu, ketua tiga Baznas H. Andi baso, menjelaskan bahwa, berkurangnya bantuan dalam bentuk dana tidak Seperti tahun lalu, dikarenakan hampir bersamaan pemberian santunan tiga kegiatan di luar Selayar yang juga kita support maksimal. Tetapi kekurangan bantuan dana tahun lalu kami konversi dalam bentuk sembako, yang kami berikan kepada Santri,sebanyak 30 paket, selanjutnya Santri memberikan kepada mustahik di sekitaran Pondok yang berasal dari Kampung beru, Kampung tangnga, Matalalang, dan Taha bira. Semuanya diambil dari gerakan SEJUTA PAHALA, sedekah Jum'at bertabur pahala, yang mendapat dukungan dari para dermawan, dalam dan luar Selayar.
Dari gerakan SEJUTA PAHALA tersebut selain membantu (pepet rapat) AKSI PEDULI SANTRI, juga digunakan untuk membantu para peserta bersih-bersih Masjid, Khitanan massal, nasi kotak bagi dluafa, serta bahan makanan bagi santri. Kunjungan Baznas sebagai rangkaian dari Aksi peduli santri untuk Masyarakat sekitar pondok Pesantren. Acara ini dibuka oleh Kepala kementrian agama yang diwakili Kepala Seksi PD. Pontren, Suriyani S.Ag.
Lain halnya dengan apa yang disampaikan oleh ketua yayasan Pondok Pesantren Babussalam sekaligus auditor internal Baznas, H.Saiful Arif. S.H. beliau mengatakan bahwa, ada dua tipikal Muzakki. Pertama, mereka yang mengamanahkan hartanya kepada Baznas tanpa mau tau lagi bagaimana penyalurannya. Kedua, mereka yang mengamanahkan hartanya tetapi tetap mau tahu proses penyalurannya. Nah, seremonial dan dokumentasi ini adalah pertanggungjawaban kepada semua pihak.
Karena Baznas bertanggungjawab penuh atas amanah ummat, sehingga tetap diaudit baik Internal ataupun eksternal, dari kepolisian, Kejaksaan dan BPK, kita tidak ingin Baznas Selayar sama dengan Baznas lain yang ditemukan tidak amanah.
Selain itu beliau menambahkan bahwa, penyaluran sedekah ini benar-benar tepat Sasaran, Jangan Seperti beberapa kasus di tempat lain,"mengumpan bola hotu" atau memberikan kepada yang tidak berhak, sehingga ya namanya mengumpan bola mati, maka tetap tidak bisa di gollin, kalaupun gol, tetap dianggap tidak sah.
Masih menurut beliau, Baznas tidak pernah menolak proposal yang penting memenuhi Syarat, sebagai contoh, Baznas sudah membantu 168 Orang bantuan dana kepada Masyarakat yang sakit tapi kurang mampu dan dirujuk ke Makassar. Belum lagi kerjasama dengan PMI & Baznas, dalam hal penyediaan Ambulance untuk Masyarakat yang membutuhkan. Hanya saja yang patut disayangkan dan perlu disampaikan kepada Masyarakat bahwa Baznas sudah sukses melayani penambahan permintaan bantuan, tetapi tidak dengan bertambahnya dermawan, dan ini tentunya yang kita harapkan adalah minimal seimbang jika belum mampu surplus dermawan, tutupnya.
Reportase : M. Ishaq mattoali
Editor: Sitti Nur Jannah.



