Panggilan Pengobat Rindu. Antara Aku, Bahaya & Tuhan. Hiking Gabungan MAN Selayar



Kelopak mata terasa semakin berat, rasa lelah seharian dihadapan layar, mengukir setiap sejarah yang terjadi di pulau kecil nan indah ini. Kusandarkan kepala diatas buntalan berisi kapas nan lembut. Tak terasa mata terpejam hingga pukul 17:30.

dua panggilan tak terjawab dari kak Fadil pelatih Sipala MAN Kep' Selayar, dua panggilan tak terjawab dan dua pesan  dari Ghinaila Faizah Mumtaz mantan sekertaris 1 Sispala MAN periode 2022/2023. Sontak aku terbangun dengan nyawa yang masih mengawan, kubuka pesan dan Vn dari Ghinaila  "Jannah oi" , bisako tidak sebentar malam bawa materi disuruh sama kak Fadil materi survival karena lagi Hiking Gabungan Anak-Anak". ucapnya tanpa koma, dari seberang kota selayar.

Sontak terkaget karena job yang tiba-tiba itu tanpa persiapan materi. "we kenapa na mendadak?".

Belum habis chat kubalas, dering telpon dari kak Fadil masuk lagi. " Assalamualaikum dek. Ada kesibukan malam ini? Bisa bawa materi Survival untuk Hiking gabungan malam ini?". Siap kak tidak ada, insyaAllah bisa. Jam berapa kak?, "sebentar saya kirim jadwalnya". Siap kak saya buat materinya dulu. Tak lama setelah telfon dimatikan, dering telpon dari Andi Muzakkir syam, "Assalamualaikum kak Jannah, sudah ada yang hubungiki anak-anak?. Waalaikumsalam dik tadi dihubugi kak fadil. "Oiye jadi bisa jaki bawa materi?" InsyaAllah dik. "Oke kak sebentar saya hubungi sejam sebelum mulai, tapi tolong kak materinya jangan materi dasar yah kak , soalnya sudah dipelajari setiap hari jadi mungkin lebih diperdalam". siap!!

Tepat setelah telpon dimatikan, lekas kubuka aplikasi Canva, mengedit powerpoint untuk materi malam ini. "SURVIVAL. Sebuah seni Membuktikan Doa Ibu. Antara Aku Bahaya Dan Tuhan". Begitulah aku mengawali tema judul dalam powerpoint. Sebenarnya Survival ini cukup mudah dibawakan, hanya saja Survival ini adalah ilmu aplikasi, yang mana mereka baru bisa memahami setelah mengalami sebuah kesulitan baik itu di Hutan ataupun di kehidupan sehari-hari. Aku seharusnya hanya membawakan materi dasar-dasarnya saja, seperti apa saja yang dipersiapkan dan hal-hal apa yang perlu dilakukan ketika menghadapi situasi gawat darurat.Tapi karena permintaan adik tadi, aku mulai memikirkan bagaimana agar Materi Survival ini tetap bisa kubawakan dengan pembahasan yang lebih dalam.

Setelah semua materi selesai, waktu sudah menunjukkan pukul 20:00, bersiap menuju Madrasah Aliyah Negri (15/11), tempat dimana seribu kenangan indahku berada. Kerinduan yang sudah lama menumpuk dalam relung jiwa, Menggentarkan langkah pertama memasuki gedung ini. Satu jam setelah menunggu giliran membawakan materi, akhirnya tiba. Dipersilahkan menuju kursi diatas panggung Aula serbaguna itu.

Pandangan menyapu seluruh sudut gedung ini, tak satupun terlewat. Rasanya setiap sudut sekolah ini menyimpan banyak sekali momen-momen yang takkan mungkin bisa terulang, tak terasa air mengenang dipelupuk mata. Wajah-wajah penuh semangat itu, dengan senyuman dan tawa nan indah menyambut hangat materi yang akan diberikan. 

"Survival mencakup semua aspek dalam kehidupan yang mengarahkan kita pada dua pilihan, bertahan atau Mati. Survive bukan hanya dilakukan pada saat menghadapi bahaya dihutan, ataupun berada dikondisi gawat darurat saat menjelajah di Alam terbuka. Survive juga haruslah kita aplikasikan dikehidupan sehari-hari, yang mana kita sering diperhadapkan pada kondisi atau masalah besar yang tak bisa kita kendalikan. Maraknya kasus bunuh diri diakibatkan oleh ketidakmampuan seseorang untuk survive dan keluar dari suatu persoalan. Seseorang yang dikalahkan oleh dirinya sendiri cenderung tidak memiliki cukup besar mental untuk menghadapi kenyataan pahit dihadapannya. Oleh karena itu seorang Survivor tidaklah cukup hanya memiliki ilmu, tapi juga mental dan ketenangan jiwa untuk dapat berfikir jernih dan mengambil keputusan yang tepat untuk keluar atau menyelesaikan suatu masalah. Seringkali yang membunuh seseorang di hutan bukanlah masalah ataupun alam, tapi mindset atau fikiran manusia itu sendiri yang tidak dapat ia kontrol sehingga membuatnya tewas mengenaskan. meskipun demikian seorang survivor tidaklah cukup hanya mengandalkan diri sendiri tapi dengan melibatkan Tuhan dalam setiap langkah yang diambil untuk mendapatkan ketenangan dalam berfikir dan mengambil keputusan yang tepat". Terangku dengan tegas. 

Disela-sela materi kuarahkan para siswa menyaksikan sebuah filem berjudul 127 Hours, yang mengisahkan seorang bernama Aron Ralston saat terjebak dalam jurang bebatuan dengan tangan terjepit batu yang besar selama 127 jam. mengandalkan air kencing sebagai air minum, dan sebuah pisau seukuran jari telunjuk yang sempat dibawanya, untuk memotong tangannya yang terjepit untuk bisa lepas dari batu besar itu. Sekuat tenaga ia bahkan mematahkan tulangnya untuk bisa memotong tangan nya dengan mudah. Keinginan hidupnya yang cukup besar membuatnya mampu bertahan hidup dan lepas dari jeratan maut itu. 

Para siswa yang tak tahan mendengar suara patahan tulang meringis, buru-buru mematikan vidio, tak tahan melihat kejadian dalam filem tersebut. Filem ini sudah cukup menggabarkan bagaimana Survival itu berlaku di Alam. 

Jadi apa yang bisa kalian ambil dari materi survival ini? tanyaku dengan tegas. Sontak zakiyah, Yuda dan lainnya merangkum kembali apa yang sudah mereka pahami. "survival harus memiliki jiwa yang tenang, ilmu yang cukup dan mental yang besar dengan satu tujuan, yakni untuk hidup". Terang mereka tanda memahami materi yang disampaikan. 

Hiking gabungan SISPALA, Pramuka, dan PMR ini diketuai oleh Alfattah Dimas Prasetyo M. Berikut susunan kepanitiaan nya

Ketua panitia: Al' Fattah Dimas Prasetyo M.

Wakil ketua panitia:Nur Ainun Azzahra. 

Bendahara: Andi Muzakkir Syam.

                    : Akhmad Roushan

Sekertaris:-Izmi

                -piya

Bidang Perlengkapan: 

Kordinator:Wafi

Anggota:Abdul Razaq Prawira

                :Andi Sarman

                :Zul Fahmi

                :Akram Wardani

                :Adly syarimul Arfan

                :Ahmad irsaldi

                :Achmad Al Ghifari 

                :Abudzhar Al Ghifari

                :Fathin Ali

Bidang Humas

Kordinator:Muh.ikram H

Anggota:Fyydh

                : Tasybitha syahbani 

                :Elsa ainun iqama

Bidang konsumsi

Kordinator: Naurah Almadani

Anggota:Fatimah Az-Zahra 

                :andi nurmadina

                :Adha Aryani

                : saskia regina arman

                :Tri nandaa utami

Bidang acara

Kordinator: Regita cahyani m

Anggota:Meliana wijaya

                :Naila putri cahyani

                :Andi Fitriani 

                :Muh Fatur rahman

kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 70an siswa. Mereka dibekali materi Kompas morse, Pertolongan pertama, dan materi yang ku bawakan yakni Survival. setelah itu esoknya (16/11) sampailah pada puncak kegiatan yakni Hiking, pukul 06:00 di jalur Tabang.


Sitti Nur Jannah-


 

Lebih baru Lebih lama