Cini'mabela "Membara" Part 2

 


Sang Pencerah News | Opini, -- Talo-talo, Joloro, dan Kreatifitas Gen-Z. 
"Ada kesibukan ntar malam yang sudah terjadwal?"
"Siap!! Tidak ada".
"kalo begitu ke Cini'mabela bareng saya".
 "Siap!!. terpaksa absen dulu dari laga krusial malam ini, jadwal Futsal gagal. 

Chating dari Ketua Forsam itu Jelas (18/10/25) hadiri acara di Cini'mabela. Sholat Maghrib bersama lalu berangkat. Mobil Saya ambil Kendali, selepas Appa'batu belok kanan, mulai Kurang nyaman, jalan yang rusak parah, berlubang sana sini, tide' pa'liliang (tidak bisa menghindar dari jalan yang rusak), padahal Saya lagi bersama eks 02 dua periode di Kabupaten ini.

Hati betul-betul galau, ga' nyaman boanget. Berusaha untuk tetap tenang, mengimbangi jalan yang mirip pizza ini, bolong-bolong, compang camping sana sini.

Sampai di Cini'mabela, sempat shock.
siapa yang meninggal yah?."Pak Haji, ini acara apa?", 
"Maulid" 
"bukannya ta'ziyah?", 
"bukan, untungnya bukan kamu yang bawakan hikmah, bisa Salah tema". Sambil tersenyum, P' Haji menimpali.

Di bawah tenda torowongan sewaan dan di kursi yang juga sewaan, kami menanti Pak Bupati Muhammad Natsir Ali. Beliau harusnya ada di Makassar dalam rangkaian HUT Sulawesi Selatan yang ke 356. Tetapi karena dua kali undangan masyarakat Dusun Cini'mabela belum pernah sekalipun dihadiri, maka malam ini beliau menyempatkan diri.

"Siapji diambil tanahta'?" Siaaaaap, sahut jamaah, Jangan sampai jalanta mau dibikin tapi tidak mau berikan tanahnya, ini sudah diukur dan sudah saya sampaikan agar di perlebar. Beliau menimpali aspirasi masyarakat Cini'mabela yang disampaikan lewat Ketua Panitia, Firmansyah.

"Adapun permintaan tenda terowongan dan kursi, silahkan ketemu saya di rumah jabatan.

Sedangkan aspirasi lain, Seperti Pengadaan Jaringan, sudah juga disampaikan kepada pihak yang bertanggungjawab soal itu, pembangunan bendungan mini, Appa'batu sebagai wisata sunset, semuanya akan kita usahakan, hanya saja perlu bersabar, Karena tahun depan efisiensi anggaran kita mencapai 107 Milyar.

Hujan masih mengguyur, lumayan deras, jamaah merapatkan kursi sewaan lebih kedalam tenda yang juga sewaan, agar tidak basah kuyup.

"Untuk mewujudkan keluarga yang berakhlak mulia, dimulai dari ketaqwaan orang tua, apakah itu suami, istri, sehingga anak-anak akan mengikuti. Menjalin komunikasi yang baik, seorang istri mendoakan suami jika keluar rumah mencari nafkah, jangan sedikit sedikit video call, tanyakan dimana, karena saya seperti itu, hahahha". disambut tawa Hadirin.

Semuanya dibangun diatas landasan ketaqwaan. Dan Jangan lupa sukseskan program Gemerlap, Gerakan menanar (tanam &liat, lima juta kelapa) untuk mewujudkan kemandirian pangan. Tahun depan tujuh ribu hektar, Pemerintah Siap tanami, olehnya itu laporkan lahan-lahan tidur Masyarakat lewat Desa atau Kecamatan, selain kelapa disiapkan juga tanaman sela, berupa Coklat dan Jagung. Sebagai Contoh, Jagung saja memiliki nilai jual, dalam satu liternya lima ribu lima ratus rupiah. Jika berhasil dalam satu hektar bisa meraih laba 20-30 juta.


"Besok subuh saya harus Jolo'joloro ke Bira untuk mengahadiri HUT Sulawesi selatan, barang gele la janjang tanjatta (Jangan sampai Gubernur tidak melihat kita)" Pak Gubernur nanti tidak hadir juga di HUT Selayar ke 420. Ini sesuai petunjuk Pak H. Saiful yang berpengalaman, kemudian Bupati H. Natsir Ali menutup sambutannya.

Bersambung.......

Penulis : M.Ishaq mattoali
Editor : Sitti Nur Jannah.

Lebih baru Lebih lama