EKSLUSIF REPORT H+3 ITSBM SELAYAR


 


Inovatif, bukan Jadoel,"Serdadu" KKN ITSBM Resmi dilepas.


"Indonesia tanah airku...

Tanah tumpah darahku...

Disanalah aku berdiri...

Jadi pandu ibuku..."

Hikmat, haru, lagu kebangsaan itu dinyanyikan, getar di dada, desir di jiwa, setiap kali dilantunkan, seperti pagi jelang siang ini (10/10/25) di lantai satu Gedung (ITSBM) Institut Teknologi Sains dan Bisnis Muhammadiyah Selayar.

"Jangan sampai kalian Kuliah kerja nyata sama seperti kami dahalu, hanya membuat batas-batas desa, kampung, dan Kecamatan, atau jadi panitia hari raya besar. Itu bukan zamannya lagi, kalian harus berinovasi, kreatif, dimana akan diingat dan dirasakan setelah kalian selesai KKN."

Hal itu disampaikan Bapak H. Ir. Arfang Arief. dalam sambutannya mewakili Wakil bupati yang tidak bisa hadir karena tugas keluar selayar.

Beliau menambahkan,"Kalian angkatan pertama, tentu tantangan yang berat dimana kalian adalah perintis, yang akan menjadi pusat perhatian Masyarakat. Olehnya itu kalian harus bisa mentrasfer ilmu dari apa yang didapatkan di kampus selama ini, begitu juga sebaliknya harus bisa menyerap ilmu dari Masyarakat yang tidak ditemukan di kampus. Perubahan, perbaikan, yang terjadi di Masyarakat akan dirasakan kelak, setelah kalian berlalu, sehingga nantinya mereka akan berkata, semua kemajuan ini karena dahulu ada Mahasiswa KKN dari ITSBM Selayar."

Lain lagi dengan arahan dari Wakil rektor, Dr. Ihsan maro. S.Ag.,M.Ag.

"Saatnya mengimplementasikan Catur darma ke Masyarakat. 

1. Pendidikan dan pengajaran. 

Apakah nilai A atau B di kampus  tidak gagal di lapangan atau masyarakat?

2. Penelitian. Banyak riset yang dihasilkan dosen dan Mahasiswa, jangan di file kan, pertemukan dengan aplikasi di lapangan dan masyarakat

3. Pengabdian kepada masyarakat , dan KKN adalah bagian dari pengabdian itu .  

4. Al Islam dan kemuhammadiyaan. Semuanya dimonitor oleh keduanya. Mari wujudkan semua Catur darma. 

KKN integratif antar semua prodi mulai dari Pamatata dan kepulauan. Eksplore kemampuanmu  sesuai prodinya, jejak anda tidak akan terdeteksi sekarang tetapi nanti, misalnya munculnya pengusaha Terasi baru, ada karena adanya Mahasiswa KKN disini, adanya website di setiap Desa, karena ada Mahasiswa KKN ,  adanya Peraturan Desa & perlindungan laut karena ada Mahasiswa KKN.  

Contoh lain, Prodi Administrasi kesehatan, waktu Covid harus ada surat keterangan, dan itu ditemukan setelah tiga hari kerja, karena pemegang stempel dan staf lain tidak masuk kantor bersamaan. "Bagus towwa pelayanannya,karena ada KKN ITSBM disini". Jadi tinggalkan jejak yang baik, dan akan ketahuan setelah selesai."

KKN dengan empat puluh lima hari di lokasi dengan melewati hari Sumpah Pemuda, milad Muhammadiyah, hari jadi Selayar, silahkan pertemukan dengan event dan moment-moment itu. Silahkan aktif dan meramu disemua tempat. November lounching Gemerlap Gerakan Menanam Lima juta Pohon Kelapa, silahkan terlibat dan jadi pioner dari program unggulan daerah yang masuk di semua desa dan kecamatan, juga dibidang-bidang yang lain, sehingga nanti di seminar hasil, kita akan melihat, meyentuh, dan mengurai program masyarakat. Adapun seperti cat pagar, perbatasan desa, itu baik, tapi utamakan lebih ke yang software, memang tidak populer. 

Begitu juga yang di Kendari, paling berat bebannya, karena membawa wajah Selayar, Muhammadiyah, dan kampusnya, jangan sampai telat bangun tidur. Kita tidak sekedar menjadi Mahasiswa tapi kita juga adalah Mahasiswa Muhammadiyah. 

Kenapa ranting Muhammadiyah aktif, Karena ada KKN ITSBM, yang akan diingat di Bahuluang bukan wajahnya Syahrir yang ganteng (mengambil contoh mahasiswa), tapi ITSBM. Atas nama Pimpinan, kami titipkan Mahasiswa Silahkan dibimbing, diarahkan untuk kebaikan desa  dan daerah kita semua. Untuk adik-adik pendamping, utamanya Pamatata yang masih muda, jangan sampai ke lokasi tanpa seizin kepala Desa & Camat, jangan sampai ini terjadi. Dan lakukan kolaborasi demi suksesnya KKN ini. Beban ini berat Karena pertama kali , sehingga espektasi yang tinggi, jadikan beban Sebagai ujian pengabdian kepada Masyarakat, dan terakhir, salam hormat dari Pak rektor, kepada para Asisten, Camat, salam cinta untuk adinda Mahasiswa KKN."


Begitu juga degan arahan dari Panitia KKN. Dr. H. Muhammad Arsyad, S.Sos, M.M. Beliau menasehatkan. "Bahuluang dan pulau Pasi' masuk lokasi KKN. Wujudkan  catur darma perguruan tinggi disana, bagaimana berkontribusi dalam sosial kemasyarakatan. KKN pertamakali, dan mungkin banyak masalah teknis dan  banyak kekurangan lainnya, mohon kami titip kepada para Camat, agar bantu di selesaikan. Dan apabila ada program Desa yang bisa dikolaborasi disampaikan kepada pendampingnya.

Pelepasan ini juga di hadiri oleh Drs. Abdullah. M.Pd. Selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Selayar dan ketua LP3M atau Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penjaminan mutu.

bapak Drs. Muhammad Aris , Camat Bontosikuyu. 

bapak Rusmin, S.Sos. Camat Bontomate'ne.  

bapak A. Batara gau, Camat Bontoharu.  

dan Camat Buki yang di wakili oleh Bapak Samsuddin, S.E

serta Civitas akademika, dan yang tidak sempat hadir adalah camat Bontomanai Kabupaten Kepulauan Selayar, Muhammad Asri, S.Sos.,M.M

Penyebaran Mahasiswa KKN di daratan terdiri dari empat puluh enam Mahasiswa yang menyebar di dua Desa Kecamatan Bontosikuyu, dua Desa di Kecamatan Bontoharu, dua Desa di Kecamatan Bontomanai', dua Desa di kecamatan Buki', & dua Desa di Kecamatan Bontomate'ne.

Sementara enam orang juga KKN di Kendari karena permintaan orang tua asuh yang ada disana. "Jangan sampai kalian telat bangun pagi, malas-malasan, dan tidak disiplin dalam mengerjakan tugas-tugas KKN, karena kalian disana bukan sekedar mewakili kampus, tetapi Muhammadiyah dan Kabupaten Kepulauan Selayar

Tutup arahan dari Asisten dua bagian perekonomian dan pemerintahan , Ir. H. Arfang Arief, yang juga ketua Majelis Ulama Indonesia itu, sekaligus dengan membaca "Bismillah", pelepasan Mahasiswa KKN resmi dilakukan.

"Mahasiswa KKN sama seperti serdadu intelektual tanpa loreng yang bersenjatakan pena dan ide ," yang bertugas mengabdi & mencerahkan masyarakatnya



Reportase: M. Ishaq mattoali.
fotografer: Sitti Nur Jannah.


Lebih baru Lebih lama